Pages

Friday, September 7, 2012

Penciptaan Alam Semesta


بسم الله الرحمن الرحيم
الحمد لله رب العالمين, وصلاة والسلام على أشرف المرسلين. أما بعد :

alam semestaAsal mula alam semesta digambarkan dalam Al Qur'an pada ayat berikut:
بَدِيعُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ

Artinya : "Dialah pencipta langit dan bumi." (QS Al-An'am : 101)

Keterangan yang diberikan Al Qur'an ini bersesuaian penuh dengan penemuan ilmu pengetahuan masa kini. Kesimpulan yang didapat astrofisika saat ini adalah bahwa keseluruhan alam semesta, beserta dimensi materi dan waktu, muncul menjadi ada sebagai hasil dari suatu ledakan raksasa yang tejadi dalam sekejap. Peristiwa ini, yang dikenal dengan "Big Bang", membentuk keseluruhan alam semesta sekitar 15 milyar tahun lalu. Jagat raya tercipta dari suatu ketiadaan sebagai hasil dari ledakan satu titik tunggal. Kalangan ilmuwan modern menyetujui bahwa Big Bang merupakan satu-satunya penjelasan masuk akal dan yang dapat dibuktikan mengenai asal mula alam semesta dan bagaimana alam semesta muncul menjadi ada.

Bukti teori Big Bang dalam Al Qur'an ada firman Allah :

أَوَلَمْ يَرَ الَّذِينَ كَفَرُوا أَنَّ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ كَانَتَا رَتْقًا فَفَتَقْنَاهُمَا وَجَعَلْنَا مِنَ الْمَاءِ كُلَّ شَيْءٍ حَيٍّ أَفَلَا يُؤْمِنُونَ

Artinya : "Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?" (QS Al-Anbiya' : 30)
Sebelum Big Bang, tak ada yang disebut sebagai materi. Dari kondisi ketiadaan, di mana materi, energi, bahkan waktu belumlah ada, dan yang hanya mampu diartikan secara metafisik, terciptalah materi, energi, dan waktu. Fakta ini, yang baru saja ditemukan ahli fisika modern, diberitakan kepada kita dalam Al Qur'an 1.400 tahun lalu.

Sensor sangat peka pada satelit ruang angkasa COBE yang diluncurkan NASA pada tahun 1992 berhasil menangkap sisa-sisa radiasi ledakan Big Bang. Penemuan ini merupakan bukti terjadinya peristiwa Big Bang, yang merupakan penjelasan ilmiah bagi fakta bahwa alam semesta diciptakan dari ketiadaan.



http://sains.artikelislami.com/2010/03/penciptaan-alam-semesta.html

Mengembangnya Alam Semesta


بسم الله الرحمن الرحيم
الحمد لله رب العالمين, وصلاة والسلام على أشرف المرسلين. أما بعد :

Edwin HubbleDalam Al Qur'an, yang diturunkan 14 abad silam di saat ilmu astronomi masih terbelakang, mengembangnya alam semesta digambarkan sebagaimana berikut ini:

وَالسَّمَاءَ بَنَيْنَاهَا بِأَيْدٍ وَإِنَّا لَمُوسِعُونَ
"Dan langit itu Kami bangun dengan kekuasaan (Kami) dan sesungguhnya Kami benar-benar meluaskannya." (QS Adz-Dzariyat : 47)

Kata "langit", sebagaimana dinyatakan dalam ayat ini, digunakan di banyak tempat dalam Al Qur'an dengan makna luar angkasa dan alam semesta. Di sini sekali lagi, kata tersebut digunakan dengan arti ini. Dengan kata lain, dalam Al Qur'an dikatakan bahwa alam semesta "mengalami perluasan atau mengembang". Dan inilah yang kesimpulan yang dicapai ilmu pengetahuan masa kini.

Hingga awal abad ke-20, satu-satunya pandangan yang umumnya diyakini di dunia ilmu pengetahuan adalah bahwa alam semesta bersifat tetap dan telah ada sejak dahulu kala tanpa permulaan. Namun, penelitian, pengamatan, dan perhitungan yang dilakukan dengan teknologi modern, mengungkapkan bahwa alam semesta sesungguhnya memiliki permulaan, dan ia terus-menerus "mengembang".

Pada awal abad ke-20, fisikawan Rusia, Alexander Friedmann, dan ahli kosmologi Belgia, George Lemaitre, secara teoritis menghitung dan menemukan bahwa alam semesta senantiasa bergerak dan mengembang.

Fakta ini dibuktikan juga dengan menggunakan data pengamatan pada tahun 1929. Ketika mengamati langit dengan teleskop, Edwin Hubble, seorang astronom Amerika, menemukan bahwa bintang-bintang dan galaksi terus bergerak saling menjauhi. Sebuah alam semesta, di mana segala sesuatunya terus bergerak menjauhi satu sama lain, berarti bahwa alam semesta tersebut terus-menerus "mengembang". Pengamatan yang dilakukan di tahun-tahun berikutnya memperkokoh fakta bahwa alam semesta terus mengembang. Kenyataan ini diterangkan dalam Al Qur'an pada saat tak seorang pun mengetahuinya. Ini dikarenakan Al Qur'an adalah firman Allah, Sang Pencipta, dan Pengatur keseluruhan alam semesta. 


http://sains.artikelislami.com/2010/03/mengembangnya-alam-semesta.html

Peristiwa Big Bang Dalam Al-Quran


بسم الله الرحمن الرحيم
الحمد لله رب العالمين, وصلاة والسلام على أشرف المرسلين. أما بعد :
Peristiwa Big Bang Dalam Al-QuranAllah berfirman :

أَوَلَمْ يَرَ الَّذِينَ كَفَرُوا أَنَّ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ كَانَتَا رَتْقًا فَفَتَقْنَاهُمَا وَجَعَلْنَا مِنَ الْمَاءِ كُلَّ شَيْءٍ حَيٍّ أَفَلَا يُؤْمِنُونَ

Artinya : "Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?" (QS Al-Anbiya' : 30)

Kata "ratq" yang di sini diterjemahkan sebagai "suatu yang padu" digunakan untuk merujuk pada dua zat berbeda yang membentuk suatu kesatuan. Ungkapan "Kami pisahkan antara keduanya" adalah terjemahan kata Arab "fataqa", dan bermakna bahwa sesuatu muncul menjadi ada melalui peristiwa pemisahan atau pemecahan struktur dari "ratq". Perkecambahan biji dan munculnya tunas dari dalam tanah adalah salah satu peristiwa yang diungkapkan dengan menggunakan kata ini.

Marilah kita kaji ayat ini kembali berdasarkan pengetahuan ini. Dalam ayat tersebut, langit dan bumi adalah subyek dari kata sifat "fatq". Keduanya lalu terpisah ("fataqa") satu sama lain. Menariknya, ketika mengingat kembali tahap-tahap awal peristiwa Big Bang, kita pahami bahwa satu titik tunggal berisi seluruh materi di alam semesta. Dengan kata lain, segala sesuatu, termasuk "langit dan bumi" yang saat itu belumlah diciptakan, juga terkandung dalam titik tunggal yang masih berada pada keadaan "ratq" ini. Titik tunggal ini meledak sangat dahsyat, sehingga menyebabkan materi-materi yang dikandungnya untuk "fataqa" (terpisah), dan dalam rangkaian peristiwa tersebut, bangunan dan tatanan keseluruhan alam semesta terbentuk.

Ketika kita bandingkan penjelasan ayat tersebut dengan berbagai penemuan ilmiah, akan kita pahami bahwa keduanya benar-benar bersesuaian satu sama lain. Yang sungguh menarik lagi, penemuan-penemuan ini belumlah terjadi sebelum abad ke-20


Garis Edar Planet Dalam Al-Quran


بسم الله الرحمن الرحيم
الحمد لله رب العالمين, وصلاة والسلام على أشرف المرسلين. أما بعد :
Garis Edar Planet Dalam Al-Quran
Tatkala merujuk kepada matahari dan bulan di dalam Al Qur'an, ditegaskan bahwa masing-masing bergerak dalam orbit atau garis edar tertentu.

وَهُوَ الَّذِي خَلَقَ اللَّيْلَ وَالنَّهَارَ وَالشَّمْسَ وَالْقَمَرَ كُلٌّ فِي فَلَكٍ يَسْبَحُونَ

Artinya : "Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. Masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya." (QS Al-Anbiya : 33)

Disebutkan pula dalam ayat yang lain bahwa matahari tidaklah diam, tetapi bergerak dalam garis edar tertentu:

وَالشَّمْسُ تَجْرِي لِمُسْتَقَرٍّ لَهَا ذَلِكَ تَقْدِيرُ الْعَزِيزِ الْعَلِيمِ

Artinya : "Dan matahari berjalan di tempat peredarannya. Demikianlah ketetapan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui." (QS Yaasiin : 38)

Fakta-fakta yang disampaikan dalam Al Qur'an ini telah ditemukan melalui pengamatan astronomis di zaman kita. Menurut perhitungan para ahli astronomi, matahari bergerak dengan kecepatan luar biasa yang mencapai 720 ribu km per jam ke arah bintang Vega dalam sebuah garis edar yang disebut Solar Apex. Ini berarti matahari bergerak sejauh kurang lebih 17.280.000 kilometer dalam sehari. Bersama matahari, semua planet dan satelit dalam sistem gravitasi matahari juga berjalan menempuh jarak ini. Selanjutnya, semua bintang di alam semesta berada dalam suatu gerakan serupa yang terencana.

Garis Edar Planet Dalam Al-Quran
Keseluruhan alam semesta yang dipenuhi oleh lintasan dan garis edar seperti ini, dinyatakan dalam Al Qur'an sebagai berikut:

وَالسَّمَاءِ ذَاتِ الْحُبُكِ

Artinya : "Demi langit yang mempunyai jalan-jalan." (QS Adz-Dzariat : 7)

Terdapat sekitar 200 milyar galaksi di alam semesta yang masing-masing terdiri dari hampir 200 bintang. Sebagian besar bintang-bintang ini mempunyai planet, dan sebagian besar planet-planet ini mempunyai bulan. Semua benda langit tersebut bergerak dalam garis peredaran yang diperhitungkan dengan sangat teliti. Selama jutaan tahun, masing-masing seolah "berenang" sepanjang garis edarnya dalam keserasian dan keteraturan yang sempurna bersama dengan yang lain. Selain itu, sejumlah komet juga bergerak bersama sepanjang garis edar yang ditetapkan baginya.

Garis Edar Planet Dalam Al-Quran
Garis edar di alam semesta tidak hanya dimiliki oleh benda-benda angkasa. Galaksi-galaksi pun berjalan pada kecepatan luar biasa dalam suatu garis peredaran yang terhitung dan terencana. Selama pergerakan ini, tak satupun dari benda-benda angkasa ini memotong lintasan yang lain, atau bertabrakan dengan lainnya. Bahkan, telah teramati bahwa sejumlah galaksi berpapasan satu sama lain tanpa satu pun dari bagian-bagiannya saling bersentuhan.

Dapat dipastikan bahwa pada saat Al Qur'an diturunkan, manusia tidak memiliki teleskop masa kini ataupun teknologi canggih untuk mengamati ruang angkasa berjarak jutaan kilometer, tidak pula pengetahuan fisika ataupun astronomi modern. Karenanya, saat itu tidaklah mungkin untuk mengatakan secara ilmiah bahwa ruang angkasa "dipenuhi lintasan dan garis edar" sebagaimana dinyatakan dalam ayat tersebut. Akan tetapi, hal ini dinyatakan secara terbuka kepada kita dalam Al Qur'an yang diturunkan pada saat itu: karena Al Qur'an adalah firman Allah.


Bentuk Bulat Planet Bumi


بسم الله الرحمن الرحيم
الحمد لله رب العالمين, وصلاة والسلام على أشرف المرسلين. أما بعد :
Bentuk Bulat Planet BumiAllah berfirman :

خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ بِالْحَقِّ يُكَوِّرُ اللَّيْلَ عَلَى النَّهَارِ وَيُكَوِّرُ النَّهَارَ عَلَى اللَّيْلِ وَسَخَّرَ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ كُلٌّ يَجْرِي لِأَجَلٍ مُسَمًّى أَلَا هُوَ الْعَزِيزُ الْغَفَّارُ

Artinya : "Dia menciptakan langit dan bumi dengan (tujuan) yang benar; Dia menutupkan malam atas siang dan menutupkan siang atas malam dan menundukkan matahari dan bulan, masing-masing berjalan menurut waktu yang ditentukan. Ingatlah Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Pengampun." (QS Az-Zumar : 5)

Dalam Al Qur'an, kata-kata yang digunakan untuk menjelaskan tentang alam semesta sungguh sangat penting. Kata Arab yang diterjemahkan sebagai "menutupkan" dalam ayat di atas adalah "takwir". Dalam kamus bahasa Arab, misalnya, kata ini digunakan untuk menggambarkan pekerjaan membungkus atau menutup sesuatu di atas yang lain secara melingkar, sebagaimana surban dipakaikan pada kepala.

Keterangan yang disebut dalam ayat tersebut tentang siang dan malam yang saling menutup satu sama lain berisi keterangan yang tepat mengenai bentuk bumi. Pernyataan ini hanya benar jika bumi berbentuk bulat. Ini berarti bahwa dalam Al Qur'an, yang telah diturunkan di abad ke-7, telah diisyaratkan tentang bentuk planet bumi yang bulat.

Namun perlu diingat bahwa ilmu astronomi kala itu memahami bumi secara berbeda. Di masa itu, bumi diyakini berbentuk bidang datar, dan semua perhitungan serta penjelasan ilmiah didasarkan pada keyakinan ini. Sebaliknya, ayat-ayat Al Qur'an berisi informasi yang hanya mampu kita pahami dalam satu abad terakhir. Oleh karena Al Qur'an adalah firman Allah, maka tidak mengherankan jika kata-kata yang tepat digunakan dalam ayat-ayatnya ketika menjelaskan jagat raya.



Penciptaan Yang Berpasang-Pasangan


بسم الله الرحمن الرحيم
الحمد لله رب العالمين, وصلاة والسلام على أشرف المرسلين. أما بعد :
Penciptaan Yang Berpasang-PasanganAllah berfirman :

سُبْحَانَ الَّذِي خَلَقَ الْأَزْوَاجَ كُلَّهَا مِمَّا تُنْبِتُ الْأَرْضُ وَمِنْ أَنْفُسِهِمْ وَمِمَّا لَا يَعْلَمُونَ

"Maha Suci Tuhan yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa yang tidak mereka ketahui." (QS Yaasiin : 36)

Meskipun gagasan tentang "pasangan" umumnya bermakna laki-laki dan perempuan, atau jantan dan betina, ungkapan "maupun dari apa yang tidak mereka ketahui" dalam ayat di atas memiliki cakupan yang lebih luas. Kini, cakupan makna lain dari ayat tersebut telah terungkap. Ilmuwan Inggris, Paul Dirac, yang menyatakan bahwa materi diciptakan secara berpasangan, dianugerahi Hadiah Nobel di bidang fisika pada tahun 1933. Penemuan ini, yang disebut "parité", menyatakan bahwa materi berpasangan dengan lawan jenisnya: anti-materi. Anti-materi memiliki sifat-sifat yang berlawanan dengan materi. Misalnya, berbeda dengan materi, elektron anti-materi bermuatan positif, dan protonnya bermuatan negatif. Fakta ini dinyatakan dalam sebuah sumber ilmiah sebagaimana berikut:

"…setiap partikel memiliki anti-partikel dengan muatan yang berlawanan … … dan hubungan ketidakpastian mengatakan kepada kita bahwa penciptaan berpasangan dan pemusnahan berpasangan terjadi di dalam vakum di setiap saat, di setiap tempat."

Semua ini menunjukkan bahwa unsur besi tidak terbentuk di Bumi, melainkan dibawa oleh meteor-meteor melalui ledakan bintang-bintang di luar angkasa, dan kemudian "dikirim ke bumi", persis sebagaimana dinyatakan dalam ayat tersebut. Jelas bahwa fakta ini tak mungkin diketahui secara ilmiah pada abad ke-7, di saat Al Qur'an diturunkan. (Henning Genz – Nothingness: The Science of Empty Space, s. 205)




Relativitas Waktu


بسم الله الرحمن الرحيم
الحمد لله رب العالمين, وصلاة والسلام على أشرف المرسلين. أما بعد :
Relativitas WaktuKini, relativitas waktu adalah fakta yang terbukti secara ilmiah. Hal ini telah diungkapkan melalui teori relativitas waktu Einstein di tahun-tahun awal abad ke-20. Sebelumnya, manusia belumlah mengetahui bahwa waktu adalah sebuah konsep yang relatif, dan waktu dapat berubah tergantung keadaannya. Ilmuwan besar, Albert Einstein, secara terbuka membuktikan fakta ini dengan teori relativitas. Ia menjelaskan bahwa waktu ditentukan oleh massa dan kecepatan. Dalam sejarah manusia, tak seorang pun mampu mengungkapkan fakta ini dengan jelas sebelumnya.

Tapi ada perkecualian; Al Qur'an telah berisi informasi tentang waktu yang bersifat relatif! Sejumlah ayat yang mengulas hal ini berbunyi :

وَيَسْتَعْجِلُونَكَ بِالْعَذَابِ وَلَنْ يُخْلِفَ اللَّهُ وَعْدَهُ وَإِنَّ يَوْمًا عِنْدَ رَبِّكَ كَأَلْفِ سَنَةٍ مِمَّا تَعُدُّونَ

"Dan mereka meminta kepadamu agar azab itu disegerakan, padahal Allah sekali-kali tidak akan menyalahi janji-Nya. Sesungguhnya sehari di sisi Tuhanmu adalah seperti seribu menurut perhitunganmu." (QS Al-Hajj : 47)

يُدَبِّرُ الْأَمْرَ مِنَ السَّمَاءِ إِلَى الْأَرْضِ ثُمَّ يَعْرُجُ إِلَيْهِ فِي يَوْمٍ كَانَ مِقْدَارُهُ أَلْفَ سَنَةٍ مِمَّا تَعُدُّونَ

"Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepada-Nya dalam satu hari yang kadarnya adalah seribu tahun menurut perhitunganmu." (QS As-Sajdah : 5)

تَعْرُجُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ إِلَيْهِ فِي يَوْمٍ كَانَ مِقْدَارُهُ خَمْسِينَ أَلْفَ سَنَةٍ

"Malaikat-malaikat dan Jibril naik (menghadap) kepada Tuhan dalam sehari yang kadarnya limapuluh ribu tahun." (QS Al-Ma'arij : 4)

Dalam sejumlah ayat disebutkan bahwa manusia merasakan waktu secara berbeda, dan bahwa terkadang manusia dapat merasakan waktu sangat singkat sebagai sesuatu yang lama:

قَالَ كَمْ لَبِثْتُمْ فِي الْأَرْضِ عَدَدَ سِنِينَ # قَالُوا لَبِثْنَا يَوْمًا أَوْ بَعْضَ يَوْمٍ فَاسْأَلِ الْعَادِّينَ # قَالَ إِنْ لَبِثْتُمْ إِلَّا قَلِيلًا لَوْ أَنَّكُمْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ

"Allah bertanya: 'Berapa tahunkah lamanya kamu tinggal di bumi?' Mereka menjawab: 'Kami tinggal (di bumi) sehari atau setengah hari, maka tanyakanlah kepada orang-orang yang menghitung.' Allah berfirman: 'Kamu tidak tinggal (di bumi) melainkan sebentar saja, kalau kamu sesungguhnya mengetahui'." (QS A-Mu'minun : 112-114)

Fakta bahwa relativitas waktu disebutkan dengan sangat jelas dalam Al Qur'an, yang mulai diturunkan pada tahun 610 M, adalah bukti lain bahwa Al Qur'an adalah Kitab Suci.

http://sains.artikelislami.com/2010/03/relativitas-waktu.html

Rahasia Besi Dalam Al-Quran


بسم الله الرحمن الرحيم
الحمد لله رب العالمين, وصلاة والسلام على أشرف المرسلين. أما بعد :

Rahasia Besi Dalam Al-QuranBesi adalah salah satu unsur yang dinyatakan secara jelas dalam Al Qur'an. Dalam Surat Al Hadiid, yang berarti "besi", kita diberitahu sebagai berikut :

وَأَنْزَلْنَا الْحَدِيدَ فِيهِ بَأْسٌ شَدِيدٌ وَمَنَافِعُ لِلنَّاسِ

Artinya : "…Dan Kami turunkan besi yang padanya terdapat kekuatan yang hebat dan berbagai manfaat bagi manusia ...." (QS Al-Hadiid : 25)

Kata "anzalnaa" yang berarti "kami turunkan" khusus digunakan untuk besi dalam ayat ini, dapat diartikan secara kiasan untuk menjelaskan bahwa besi diciptakan untuk memberi manfaat bagi manusia. Tapi ketika kita mempertimbangkan makna harfiah kata ini, yakni "secara bendawi diturunkan dari langit", kita akan menyadari bahwa ayat ini memiliki keajaiban ilmiah yang sangat penting.

Ini dikarenakan penemuan astronomi modern telah mengungkap bahwa logam besi yang ditemukan di bumi kita berasal dari bintang-bintang raksasa di angkasa luar.

Rahasia Besi Dalam Al-QuranLogam berat di alam semesta dibuat dan dihasilkan dalam inti bintang-bintang raksasa. Akan tetapi sistem tata surya kita tidak memiliki struktur yang cocok untuk menghasilkan besi secara mandiri. Besi hanya dapat dibuat dan dihasilkan dalam bintang-bintang yang jauh lebih besar dari matahari, yang suhunya mencapai beberapa ratus juta derajat. Ketika jumlah besi telah melampaui batas tertentu dalam sebuah bintang, bintang tersebut tidak mampu lagi menanggungnya, dan akhirnya meledak melalui peristiwa yang disebut "nova" atau "supernova". Akibat dari ledakan ini, meteor-meteor yang mengandung besi bertaburan di seluruh penjuru alam semesta dan mereka bergerak melalui ruang hampa hingga mengalami tarikan oleh gaya gravitasi benda angkasa.

Rahasia Besi Dalam Al-QuranSemua ini menunjukkan bahwa logam besi tidak terbentuk di bumi melainkan kiriman dari bintang-bintang yang meledak di ruang angkasa melalui meteor-meteor dan "diturunkan ke bumi", persis seperti dinyatakan dalam ayat tersebut: Jelaslah bahwa fakta ini tidak dapat diketahui secara ilmiah pada abad ke-7 ketika Al Qur'an diturunkan.








Tiga Tahapan Bayi Dalam Rahim


بسم الله الرحمن الرحيم
الحمد لله رب العالمين, وصلاة والسلام على أشرف المرسلين. أما بعد :
Tiga Tahapan Bayi Dalam Rahim
Dalam Al Qur'an dipaparkan bahwa manusia diciptakan melalui tiga tahapan dalam rahim ibunya.

يَخْلُقُكُمْ فِي بُطُونِ أُمَّهَاتِكُمْ خَلْقًا مِنْ بَعْدِ خَلْقٍ فِي ظُلُمَاتٍ ثَلَاثٍ ذَلِكُمُ اللَّهُ رَبُّكُمْ لَهُ الْمُلْكُ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ فَأَنَّى تُصْرَفُونَ

"... Dia menjadikan kamu dalam perut ibumu kejadian demi kejadian dalam tiga kegelapan. Yang (berbuat) demikian itu adalah Allah, Tuhan kamu, Tuhan yang mempunyai kerajaan. Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia; maka bagaimana kamu dapat dipalingkan?" (QS Az-Zumar : 6)

Sebagaimana yang akan dipahami, dalam ayat ini ditunjukkan bahwa seorang manusia diciptakan dalam tubuh ibunya dalam tiga tahapan yang berbeda. Sungguh, biologi modern telah mengungkap bahwa pembentukan embrio pada bayi terjadi dalam tiga tempat yang berbeda dalam rahim ibu. Sekarang, di semua buku pelajaran embriologi yang dipakai di berbagai fakultas kedokteran, hal ini dijadikan sebagai pengetahuan dasar. Misalnya, dalam buku Basic Human Embryology, sebuah buku referensi utama dalam bidang embriologi, fakta ini diuraikan sebagai berikut:

"Kehidupan dalam rahim memiliki tiga tahapan: pre-embrionik; dua setengah minggu pertama, embrionik; sampai akhir minggu ke delapan, dan janin; dari minggu ke delapan sampai kelahiran."(Williams P., Basic Human Embryology, 3. edition, 1984, s. 64.)

Fase-fase ini mengacu pada tahap-tahap yang berbeda dari perkembangan seorang bayi. Ringkasnya, ciri-ciri tahap perkembangan bayi dalam rahim adalah sebagaimana berikut:

- Tahap Pre-embrionik

Pada tahap pertama, zigot tumbuh membesar melalui pembelahan sel, dan terbentuklah segumpalan sel yang kemudian membenamkan diri pada dinding rahim. Seiring pertumbuhan zigot yang semakin membesar, sel-sel penyusunnya pun mengatur diri mereka sendiri guna membentuk tiga lapisan.

- Tahap Embrionik

Tahap kedua ini berlangsung selama lima setengah minggu. Pada masa ini bayi disebut sebagai "embrio". Pada tahap ini, organ dan sistem tubuh bayi mulai terbentuk dari lapisan- lapisan sel tersebut.

- Tahap fetus

Dimulai dari tahap ini dan seterusnya, bayi disebut sebagai "fetus". Tahap ini dimulai sejak kehamilan bulan kedelapan dan berakhir hingga masa kelahiran. Ciri khusus tahapan ini adalah terlihatnya fetus menyerupai manusia, dengan wajah, kedua tangan dan kakinya. Meskipun pada awalnya memiliki panjang 3 cm, kesemua organnya telah nampak. Tahap ini berlangsung selama kurang lebih 30 minggu, dan perkembangan berlanjut hingga minggu kelahiran.

Informasi mengenai perkembangan yang terjadi dalam rahim ibu, baru didapatkan setelah serangkaian pengamatan dengan menggunakan peralatan modern. Namun sebagaimana sejumlah fakta ilmiah lainnya, informasi-informasi ini disampaikan dalam ayat-ayat Al Qur'an dengan cara yang ajaib. Fakta bahwa informasi yang sedemikian rinci dan akurat diberikan dalam Al Qur'an pada saat orang memiliki sedikit sekali informasi di bidang kedokteran, merupakan bukti nyata bahwa Al Qur'an bukanlah ucapan manusia tetapi Firman Allah.


Perjalanan Sperma Ke Dalam Rahim


بسم الله الرحمن الرحيم
الحمد لله رب العالمين, وصلاة والسلام على أشرف المرسلين. أما بعد :
Perjalanan Sperma Ke Dalam Rahim
Selama persetubuhan seksual, 250 juta sperma terpancar dari si laki-laki pada satu waktu. Sperma-sperma melakukan perjalanan 5-menit yang sulit di tubuh si ibu sampai menuju sel telur. Hanya seribu dari 250 juta sperma yang berhasil mencapai sel telur. Sel telur, yang berukuran setengah dari sebutir garam, hanya akan membolehkan masuk satu sperma. Artinya, bahan manusia bukan mani seluruhnya, melainkan hanya sebagian kecil darinya. Ini dijelaskan dalam Al-Qur'an :

أَيَحْسَبُ الْإِنْسَانُ أَنْ يُتْرَكَ سُدًى # أَلَمْ يَكُ نُطْفَةً مِنْ مَنِيٍّ يُمْنَى

"Apakah manusia mengira akan dibiarkan tak terurus? Bukankah ia hanya setitik mani yang dipancarkan?" (QS Al-Qiyamah : 36-37)

Seperti yang telah kita amati, Al-Qur'an memberi tahu kita bahwa manusia tidak terbuat dari mani selengkapnya, tetapi hanya bagian kecil darinya. Bahwa tekanan khusus dalam pernyataan ini mengumumkan suatu fakta yang baru ditemukan oleh ilmu pengetahuan modern itu merupakan bukti bahwa pernyataan tersebut berasal dari Ilahi.
Perjalanan Sperma Ke Dalam Rahim
Dari keseluruhan sperma berjumlah sekitar 250 juta yang dipancarkan dari tubuh pria, hanya sedikit sekali yang berhasil mencapai sel telur. Sperma yang akan membuahi sel telur hanyalah satu dari seribu sperma yang mampu bertahan hidup. Fakta bahwa manusia tidak diciptakan dengan menggunakan keseluruhan air mani, tapi hanya sebagian kecil darinya, dinyatakan dalam Al Qur'an dengan ungkapan, "setetes mani yang ditumpahkan". 









Kandungan Setetes Air Mani


بسم الله الرحمن الرحيم
الحمد لله رب العالمين, وصلاة والسلام على أشرف المرسلين. أما بعد :

Selama persetubuhan seksual, 250 juta sperma terpancar dari si laki-laki pada satu waktu. Sperma-sperma melakukan perjalanan 5-menit yang sulit di tubuh si ibu sampai menuju sel telur. Hanya seribu dari 250 juta sperma yang berhasil mencapai sel telur. Sel telur, yang berukuran setengah dari sebutir garam, hanya akan membolehkan masuk satu sperma. Artinya, bahan manusia bukan mani seluruhnya, melainkan hanya sebagian kecil darinya. Ini dijelaskan dalam Al-Qur'an :

Kandungan Setetes Air Mani
أَيَحْسَبُ الْإِنْسَانُ أَنْ يُتْرَكَ سُدًى # أَلَمْ يَكُ نُطْفَةً مِنْ مَنِيٍّ يُمْنَى

Artinya : "Apakah manusia mengira akan dibiarkan tak terurus? Bukankah ia hanya setitik mani yang dipancarkan?" (QS Al-Qiyamah : 36-37)

Seperti yang telah kita amati, Al-Qur'an memberi tahu kita bahwa manusia tidak terbuat dari mani selengkapnya, tetapi hanya bagian kecil darinya. Bahwa tekanan khusus dalam pernyataan ini mengumumkan suatu fakta yang baru ditemukan oleh ilmu pengetahuan modern itu merupakan bukti bahwa pernyataan tersebut berasal dari Ilahi.


http://sains.artikelislami.com/2010/05/bagian-otak-yang-mengendalikan-gerak.html


بسم الله الرحمن الرحيم
الحمد لله رب العالمين, وصلاة والسلام على أشرف المرسلين. أما بعد :

Air susu ibu adalah suatu campuran ciptaan Allah yang luar biasa dan tak tertandingi sebagai sumber makanan terbaik bagi bayi yang baru lahir, dan sebagai zat yang meningkatkan kekebalan tubuhnya terhadap penyakit. Bahkan makanan bayi yang dibuat dengan teknologi masa kini tak mampu menggantikan sumber makanan yang menakjubkan ini.

Setiap hari ditemukan satu manfaat baru air susu ibu bagi bayi. Salah satu fakta yang ditemukan ilmu pengetahuan tentang air susu ibu adalah bahwa menyusui bayi selama dua tahun setelah kelahiran sungguh amat bermanfaat. (Rex D. Russell, Design in Infant Nutrition, http:// www. icr.org/pubs/imp-259.htm)

Allah memberitahu kita informasi penting ini sekitar 14 abad yang lalu, yang hanya diketahui melalui ilmu pengetahuan baru-baru ini, dalam ayat-Nya "…menyapihnya dalam dua tahun…" (QS Luqman : 14)

وَوَصَّيْنَا الْإِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ حَمَلَتْهُ أُمُّهُ وَهْنًا عَلَى وَهْنٍ وَفِصَالُهُ فِي عَامَيْنِ أَنِ اشْكُرْ لِي وَلِوَالِدَيْكَ إِلَيَّ الْمَصِيرُ

Artinya : "Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapanya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepadaKu dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu." (QS Luqman : 14)


Bagian Otak yang Mengendalikan Gerak Kita


بسم الله الرحمن الرحيم
الحمد لله رب العالمين, وصلاة والسلام على أشرف المرسلين. أما بعد :

كَلَّا لَئِنْ لَمْ يَنْتَهِ لَنَسْفَعًا بِالنَّاصِيَةِ # نَاصِيَةٍ كَاذِبَةٍ خَاطِئَةٍ

Artinya : "Ketahuilah, sungguh jika dia tidak berhenti (berbuat demikian) niscaya Kami tarik ubun-ubunnya, (yaitu) ubun-ubun orang yang mendustakan lagi durhaka." (QS Al-'Alaq : 15-16)

Ungkapan "ubun-ubun orang yang mendustakan lagi durhaka" dalam ayat di atas sungguh menarik. Penelitian yang dilakukan di tahun-tahun belakangan mengungkapkan bahwa bagian prefrontal, yang bertugas mengatur fungsi-fungsi khusus otak, terletak pada bagian depan tulang tengkorak. Para ilmuwan hanya mampu menemukan fungsi bagian ini selama kurun waktu 60 tahun terakhir, sedangkan Al Qur'an telah menyebutkannya 1400 tahun lalu. Jika kita lihat bagian dalam tulang tengkorak, di bagian depan kepala, akan kita temukan daerah frontal cerebrum (otak besar). Buku berjudul Essentials of Anatomy and Physiology, yang berisi temuan-temuan terakhir hasil penelitian tentang fungsi bagian ini, menyatakan:

Dorongan dan hasrat untuk merencanakan dan memulai gerakan terjadi di bagian depan lobi frontal, dan bagian prefrontal. Ini adalah daerah korteks asosiasi…(Seeley, Rod R.; Trent D. Stephens; and Philip Tate, 1996, Essentials of Anatomy & Physiology, 2. edition, St. Louis, Mosby-Year Book Inc., s. 211; Noback, Charles R.; N. L. Strominger; and R. J. Demarest, 1991, The Human Nervous System, Introduction and Review, 4. edition, Philadelphia, Lea & Febiger , s. 410-411)

Buku tersebut juga mengatakan:

Berkaitan dengan keterlibatannya dalam membangkitkan dorongan, daerah prefrontal juga diyakini sebagai pusat fungsional bagi perilaku menyerang…(Seeley, Rod R.; Trent D. Stephens; and Philip Tate, 1996, Essentials of Anatomy & Physiology, 2. edition, St. Louis, Mosby-Year Book Inc., s. 211)

Jadi, daerah cerebrum ini juga bertugas merencanakan, memberi dorongan, dan memulai perilaku baik dan buruk, dan bertanggung jawab atas perkataan benar dan dusta.

Jelas bahwa ungkapan "ubun-ubun orang yang mendustakan lagi durhaka" benar-benar merujuk pada penjelasan di atas. Fakta yang hanya dapat diketahui para ilmuwan selama 60 tahun terakhir ini, telah dinyatakan Allah dalam Al Qur'an sejak dulu.



Friday, June 22, 2012

Tigers of Islam (Khalid Bin Al Waleed ra ) خالد بن الوليد

The Kingdom of Solomon - English Subtitle - Complete Islamic Film

Islam vs Christianity - 23 August 1595 Battle of Călugăreni ( Part 2)

Kerajaan semut.avi

Baca Al - Qur'an Paling Merdu Di Dunia

Fenomena azan bukti kebesaran Allah SWT

MA'RIFATULLAH - MENGENAL ALLAH LEWAT AKAL (Harun Yahya Indonesia)

RAHASIA DI BALIK MATERI (Harun Yahya Bahasa Indonesia)

HAKIKAT KEHIDUPAN DUNIA : PERJALANAN KE AKHIRAT (Harun Yahya

KEAJAIBAN AL QUR'AN (Harun Yahya Bahasa Indonesia)

bayi ketika di bacakan al quran.mp4

Google Earth membuktikan kebenaran mukjizat Rasulullah!

KEBENARAN PERISTIWA ISRA MI'RAJ NABI MUHAMMAD SAW

matematika dlm keajaiban Alquran

Islam dan Mata Rantai Peradaban Barat

SEJAUH ini, tidak banyak di antara para ilmuan modern mengenal karya-karya intelektual Muslim yang sanggup memaparkan secara komprehensif dan objektif terhadap warisan ilmu pengetahuan. Pahadal, hal itu telah memberikan kontribusi besar kepada dunia intelektual Barat.  
Dalam konstelasi peradaban dunia, Islam tidak hanya menyumbangkan ilmu pengetahuan ke dunia Barat, tetapi Islam juga pernah menjembatani atau penyambung sekaligus penyelamat ilmu pengetahuan dari peradaban Persia, Yunani ke dunia Eropa (Barat). Abad keemasan Islam (Golden Age of Islam) merupakan bukti outentik yang telah membuka mata sejarah dunia bahwa di sanalah terdapat sejumlah ilmu pengetahuan yang di terjemahkan dari referensi Yunani dan Persia ke dalam Islam.
Menurut Mehdi Nakosteen, seperti yang tertuang dalam karya penelitiannya yang berjudul “History of Islamic Origins of Western Education A.D. 800-1350; With an Introduction to Medieval Muslim Education” dikatakan bahwa kebudayaan dan ilmu pengetahuan klasik yang demikian kompleks berasimilasi dengan kebudayaan Islam. Demikian pula spirit intelektualitas Muslim dalam proses interaksi dan asimilasi kultural tersebut hingga mencapai puncaknya yang kemudian berangsur-angsur surut dan memunculkan kebangkitan peradaban Barat. Dalam kontek inilah Islam kemudian dianggap ikut dalam prosesi ‘peletakan batu pertama’ bangunan budaya dan peradaban modern.
Dengan penuh cermat, sistematis dan disertai bukti-bukti ilmiah, Nokosteen memaparkan bahwa kemajuan pendidikan dan ilmu pengetahuan dalam Islam ditopang oleh spirit skolastikisme, tidak seperti pada ilmu pengetahuan dan pendidikan Kristen Barat. Perkembangan selanjutnya, hasil dari skolastikisme ini berada ditangan teolog-cendikiawan Kristen Latin, terutama mereka berusaha mempertemukan dan menggabungkan filsafat Yunani, terutama Aristotelianisme dan Neo-Platonisme dengan doktrin Gereja, mencapai puncaknya masa St. Thomas Aquinas. Sementara skolastikisme Muslim berusaha mempertemukan pemikiran Greco-Helenistik dengan doktrin religius Muslim, mencapai puncaknya pada masa al-Ghazali.
Sebagimana banyak disinggung dalam literatur sejarah Islam, bahwa ilmu pengetahuan dalam Islam mengalami kemajuan yang mengesankan selama “abad pertengahan” adalah melalui orang-orang kreatif seperti al-Kindi, al-Razi, al-Farabi, Ibnu Sina, sampai Omar Khayyam, dan lain-lain. Pengetahuan Islam telah menginvestigasi dalam ilmu kedokteran, teknologi, matematika, geografi, dan bahkan sejarah. Semuanya ini dilakukan di dalam framework keagamaan dan skolastikisme.
Sedemikian cepatnya Islam menghasilkan ilmu pengetahuan merupakan bentuk sifat dasar Islam yang mendorong pelakunya agar kreatif, dinamis. Namun di sisi lain, agaknya kemajuan ini memperoleh tantangan, yakni sebuah  reaksi yang menganggap bahwa Islam telah sempurna atas segala-galanya, atau disebut juga munculnya suatu faham finalistik. Akibatnya, pemikiran bebas menjadi terhalang, kemandekan intelektual menjadi gejala umum, dan taqlid buta menjadi sangat dominan dalam sejarah Islam.
Setelah itu, ada beberapa orang khalifah dan para crusader Islam membakar perpustakaan-perpustakaan dan membungkam para cendekiawan, sedangkan lainnya berbangga penyalin dan penyalur buku untuk dijadikan perpustakaan dan menjadikannya sebagai pusat pendidikan ilmu pengetahuan bagi masyarakat umum. Secara praksis, perkembangan ilmu pengetahuan selanjutnya secara berangsur-angsur lari ke pihak dunia Barat. Sementara dalam Islam, ummatnya sedang merasakan nikmatnya dunia spiritualisme yang parsial dan tipikal itu.           
Di saat Islam mengalami kemunduran, dunia Eropa (Barat) sedang gencarnya melakukan invasi terhadap Islam, terutama di bidang ilmu pengetahuan dan kekuasaan politik. Dengan demikian, Islam secara politis, mengalami banyak kekalahan atas invasi Barat tersebut. Satu demi satu negeri Muslim yang sebelumnya menjadi pusat dan sentral ilmu pengetahuan jatuh ke pelukan Barat. Dan yang tersisa hanya bekas puing-puing yang tinggal kenangan belaka.
Apa yang menjadi gambaran tersebut di atas, merupakan awal dari apa yang disebut abad renaisans di Eropa. Suatu era perubahan yang sangat dahsyat bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Eropa. Bahkan corak ilmu pengetahuan yang pernah menjadi nilai emas di dunia Islam, sudah menjadi milik dunia Barat. Karya-karya ilmuan Muslim banyak diterjemahkan kembali ke dalam bahasa mereka. Sama halnya ketika Islam melakukan penerjemahan karya-karya dari manuskrip Persia dan Yunani.
Kejayaan Islam yang sebelumnya menjadi sangkar emas, telah tertandingi oleh Eropa (Barat), bahkan selangkah lebih maju. Terutama pasca penemuan Mesin Uap yang melahirkan revolusi industri di Eropa. Teknologi perkapalan dan militer berkembang pesat, pusat perdagangan dan kelautan yang strategis berada dalam kekuasaannya. Bahkan tanpa hambatan, negeri-negeri Islam jatuh ke bawah kekuasaan Barat.
Namun demikian, menurut sebagian pemikir muslim mengatakan bahwa Islam tetap kreatif dan progresif sepanjang kebebasan berpikir dan investigasi dapat menandingi fatalisme. Sepanjang Islam menganggap bahwa dunia adalah buku yang terbuka untuk dapat dibaca dan dipahami oleh semua orang. Apabila unsur-unsur fanatisisme dan ortodoksi tertanam dalam skolastikisme, maka ia tidak dapat memberi pengaruh nyata. Dan apabila unsur-unsur dinamis dan liberal menyerah kepada kepatuhan total pada ortodoksi dan berganti menjadi kepasrahan pada konsep-konsep takdir dan nasip, serta mengalahkan semangat investigasi, berinovasi dan mencipta, maka obor tersebut telah diserahkan dari Islam kepada Renaisans Eropa.
*) Mujtahid, Dosen Fakultas Tarbiyah UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

 http://www.uin-malang.ac.id/index.php?option=com_content&view=article&id=1987:islam-dan-mata-rantai-peradaban-barat&catid=35:artikel-dosen&Itemid=210

PERBANDINGAN ANTARA PERADABAN ISLAM DENGAN PERADABAN BARAT

 Kaum intelektual menggabungkan kalimat al-hadharah dengan al-madaniyah, yang pada umumnya mereka tidak membedakan arti kedua kata tersebut.  Namun, sebagian dari mereka telah memunculkan perbedaan penunjukkan dua kata itu.  Sebenarnya apa persamaan dan perbedaan dari keduanya?
           
 Kata hadharah mengisyaratkan pada tahadhdhur (peradaban) lawan dari tabaddu (padang sahara) dan kata haadhirah (ibu kota) lawan dari baadiyah (pedalaman).  Kata madaniyah mengisyaratkan pada tamaddun (kehidupan mewah) lawan dari tariifun (perkampungan) dan kata madiinah (perkotaan) lawan dari riifun (dusun, pinggiran). 
           
 Secara bahasa, setiap kata menunjukkan hal yang sama.  Tahadhdhur dan haadhirah mengisyaratkan pada kehidupan kota yang dicerminkan oleh sikap penduduknya.  Lawannya adalah tabaddu dan baadiyah, yaitu kehidupan desa yang tercermin dari kehidupan penduduknya.  Demikian pula tamaddun dan madiinah, keduanya mengisyaratkan kehidupan perkotaan yang berbeda dari riifun yang mencakup kehidupan dusun dan desa.  Akan tetapi, makna kata riifun lebih luas maknanya daribaadiyah karena mencakup seluruh kehidupan di luar kota termasuk penduduk yang bercocok tanam dan penduduk nomad.  Sementara itu, baadiyah hanya mencakup satu aspek saja.
           
 Adapun secara istilah, hadharah khusus ditujukan pada berbagai pemahaman hidup, sedangkan madaniyah khusus pada bentuk-bentuk fisik (materi) kehidupan.  Ini berarti kata hadharah terbatas pada penunjukan makna-makna dan pemikiran-pemikiran yang dikemukakan oleh pandangan hidup atau ideologi.  Adapun kata madaniyah mencakup bentuk-bentuk materi, seperti patung-patung yang diambil dari pandangan hidup atau yang dipengaruhinya, sebagaimana juga bentuk-bentuk materi yang dihasilkan dari sains dan industri, seperti komputer dan pesawat yang tidak diambil dan tidak dipengaruhi pandangan hidup.  Itu merupakan hasil kemajuan ilmu dan teknologi, serta perkembangannya.
 
             Apa yang mengharuskan adanya perbedaan antara hadharah dan madaniyah dalam realitas kehidupan?
 
             Selama hadharah dan madaniyah masing-masing diartikan sebagai berikut, hadharah adalah sekumpulan pemahaman tentang segala sesuatu dalam kehidupan yang berlandaskan pada arah pandang ideologi yang dianut oleh seseorang dan umat, sedangkan madaniyah adalah kumpulan dari bentuk-bentuk fisik benda yang terindra yang digunakan dalam berbagai aspek kehidupan, baik dipengaruhi salah satu pemahaman ideologi atau tidak, maka ini berarti hadharah bersifat khas pada setiap umat mengikuti arah pandang ideologinya atau mengikuti akidah mabdanya. Sementara itu, madaniyah bisa bersifat khas milik satu umat tatkala dipengaruhi pemahaman akidah dan mabdanya, bisa pula bersifat umum untuk seluruh umat manusia ketika madaniyah ini hasil dari sains dan industri yang tidak khusus dimiliki oleh umat atau bangsa mana pun.
 
             Ketika perbedaan penunjukan dua kata, yaitu hadharah dan madaniyah seperti penjelasan di atas, maka perlu ada perhatian yang serius tentang hal tersebut. Selain itu, perlu ada perhatian terhadap perbedaan bentuk-bentuk madaniyah yang dipengaruhi hadharah (pemahaman tertentu) dengan bentuk-bentuk madaniyah yang menjadi produk sains dan industri atau yang tidak dipengaruhi pandangan hidup tertentu.
 
             Namun, apa hasil dari adanya perhatian serius terhadap perbedaan ini dalam kehidupan individu maupun masyarakat?
 
             Hasilnya tampak ketika madaniyah diambil dengan segala macam bentuknya; dari segi dibedakan bentuk-bentuknya; dan dari segi dibedakan madaniyah dengan hadharah.  Ketika seorang Muslim dihadapkan pada madaniyah Barat sebagai hasil kemajuan ilmu dan industri, maka saat itu dia tidak melakukan kesalahan ketika mengambilnya karena tidak satu pun pemahaman mabdanya yang melarang untuk mengambilnya.  ‘Cukuplah bagimu saat itu mengambil apa yang diperlukan’, artinya mengambil apa yang menjadi kebutuhan umat Islam.  Adapun madaniyah produk hadharah Barat, tidak boleh diambil.  Keharaman mengambil produk ini karena haram mengambil hadharah Barat yang bertentangan dengan hadharah Islam, apakah dari segi asasnya; gambaran tentang kehidupan; atau dari segi pemahaman kebahagiaan manusia dalam kehidupan dunia dan akhirat.
             
Bagaimana pertentangan hadharah Islam dengan hadharah Barat dari segi asas atau landasannya?
 
              Landasan hadharah Barat, yaitu Kapitalisme Demokrasi atau asas ideologinya adalah Sekularisme dan pengingkaran terhadap peranan agama dalam kehidupan, berikutnya pemisahan agama dari negara dan pengaturannya.  Pandangan hidup mereka tidak ada kaitannya dengan agama, serta tidak dipengaruhi agama dan juga aturannya.  Menurut mereka, kehidupan ini ada seperti sekarang tanpa memperhatikan siapa yang menciptakannya.  Akal dan pengaturan manusialah yang akan mengatur kehidupan.
 
             Adapun asas hadharah Islam adalah keimanan terhadap Allah Swt.  Dialah yang mengatur kehidupan dunia.  Manusia, alam semesta, dan kehidupan masing-masing diberikan pengaturan khusus.  Begitu pula Allah Swt. mengutus Muhamad saw. dengan membawa agama Islam--yang menjadi dasar bagi hadharah--yang mencakup keimanan kepada Allah, Malaikat-Malaikat-Nya, Kitab-Kitab-Nya, para Rasul-Nya, Hari Akhir, serta Qadha dan Qadar.  Artinya, hadharah Islam dibangun di atas asas rohani.  Demikianlah, tampak jelas perbedaan antara hadharah Islam dengan hadharah Barat.
 
             Bagaimana pertentanganhadharah Islam dengan hadharah Barat dari segi gambaran tentang kehidupan?
 
             Kehidupan dalam gambaran hadharah Barat adalah manfaat.  Setiap perbuatan manusia distandardisasi dengan manfaat, artinya manfaat dijadikan sebagai landasan aturan dan hadharahHadharah yang berlandaskan manfaat tidak mengakui standar apa pun selain manfaat atau nilai materi dalam kehidupannya.  Oleh karena itu, tidak ditemukan adanya nilai kemanusiaan, nilai akhlak, dan nilai rohani dalam pandangan mereka.  Hal inilah yang membuat setiap aktivitas yang mengimplementasikan nilai-nilai tersebut diserahkan pada organisasi yang terpisah dari negara. Lembaga atau organisasi tersebut dinamakan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), seperti Palang Merah dan organisasi kemanusiaan lainnya, atau lembaga misionaris dan aktivitas kerohanian yang lain.  Adapun aktivitas yang bernilai akhlak mengikuti aktivitas yang bermanfaat menurut pandangan mereka.  Jadi, setiap akhlak yang membawa manfaat, hal itu baik dimata mereka, seperti kejujuran, dusta, penipuan, atau menepati janji.
 
             Adapun gambaran kehidupan menurut hadharah Islam, bahwasanya dalam hidup ini mesti dipadukan antara materi dan roh.  Artinya, setiap amal manusia diselaraskan dengan perintah dan larangan Allah Swt.  Dalam hal ini amal manusia--apa pun jenisnya--adalah materi, ketika dia melakukan amal tersebut, kemudian dikaitkan hubungannya dengan Allah Swt., itulah roh.  Dengan demikian, manusia akan melakukan perbuatan tersebut jika halal dan akan menjauhinya jika haram.
Inilah maksud dari sejalan dengan perintah dan larangan Allah dan inilah maksud dari menggabungkan antara materi dengan roh (mazjul maadah bir-ruuh).  Tujuan Muslim mengikatkan amalnya dengan perintah dan larangan Allah Swt. bukan semata untuk memperoleh manfaat, namun untuk mencapai keridhaan Allah Swt. 
 
Adapun tujuan duniawi dari pelaksanaan amal tersebut sesuai dengan jenis perbuatannya.  Dalam berdagang, nilai materilah yang menjadi tujuan.  Dari amal akhlaki diperoleh nilai akhlak dan dari amal ibadah dimaksudkan untuk mendapat nilai rohani.  Jadi artinya, ketika melakukan satu amal harus diperhatikan halal dan haram sehingga nilai materi yang diperoleh dari amal tersebut adalah keuntungan yang halal dan bukan keuntungan yang datang dari keharaman.
             
         Bagaimana pertentangan hadharah Islam dengan hadharah Barat dari segi pemahaman tentang makna kebahagiaan?
 
             Kebahagiaan dalam hadharah Barat adalah memberikan bagian yang besar pada manusia dalam hal kesenangan jasmani dan menyediakan sebanyak-banyaknya sarana dan fasilitas untuk hal tersebut.  Hal ini mengikuti gambaran hidup mereka yang mementingkan kemanfaatan.  Ketika kenikmatan dan kesenangan jasmani tercukupi, seperti aktivitas seksual atau segala aktivitas fisik yang membawa manfaat lainnya tercukupi, itulah kebahagian.  Yaitu, saat manusia dapat memenuhi kebutuhan jasmaninya.
 
             Adapun dalam pandangan hadharah Islam, kebahagiaan tercapai saat ridha Allah Swt. didapatkan.  Jadi, tidak sekadar dengan memenuhi kebutuhan-kebutuhan jasmani ataupun kebutuhan naluri karena pemenuhan kebutuhan ini tidak lebih hanya sarana  untuk menjaga kelangsungan hidup manusia. Pemenuhan seperti ini tidak menjamin adanya kebahagiaan, bagaimanapun tingkatan kemampuan pemenuhannya.  Terkadang terjadi pada manusia, setelah dia dapat memenuhi kebutuhan perut atau yang lainnya, tetap saja gelisah,  begitu pun setelah dipenuhi kebutuhan seksualnya. Hal itu terjadi karena dia hanya mengaitkan semua itu dengan manfaat jasmani semata.  Namun, ketika manusia mengaitkan pemenuhan kebutuhannya itu dengan tujuan untuk mendapatkan ridha Allah Swt., saat itu ia akan merasakan kebahagiaan, ketenangan, dan keridhaan , sama saja apakah kebutuhannya itu terpenuhi dengan sempurna atau tidak.
             Mengapa bentuk-bentuk madaniyah yang dihasilkan dari hadharah Barat berbeda dengan madaniyah yang dihasilkan dari hadharah Islam?
             Hal ini tampak jelas pada contoh-contoh fisik, semisal lukisan.  Lukisan yang dihasilkan dari peralatan menggambar, adakalanya dipengaruhi oleh hadharah Barat ketika gambar tersebut menampilkan kecantikan wanita dan keindahan tubuhnya. Hal itu dianggap sebagai bagian dari seni menurut kacamata mereka.  Adakalanya pula dipengaruhi hadharah Islam, ketika Islam melarang gambar wanita telanjang yang dapat merangsang naluri seksual dan menyebabkan kekacauan akhlak.
             Contoh lain adalah membangun rumah. Rumah termasuk bentuk madaniyah yang apabila dipengaruhi oleh hadharah Barat, akan memperlihatkan aktivitas wanita yang berada di dalam rumah dan terlihat oleh orang yang berada di luar dengan maksud untuk kesenangan.  Apabila dipengaruhi hadharah Islam, di sekeliling rumah akan dibuat pagar penghalang agar wanita yang berada di dalam rumah dengan pakaian yang biasa digunakan di dalam rumah, tidak terlihat.
 
             Selain itu, contoh lainnya adalah pakaian.  Apabila pakaian tersebut identik dengan ciri kekufuran, seperti pakaian pendeta, maka hal ini bertentangan dengan pakaian yang dikehendaki oleh hadharah Islam yang lazim dipakai untuk ibadah.  Sebagaimana bertentangannya pakaian-pakaian kerja  tertentu  yang menurut mereka disesuaikan dengan jenis-jenis pekerjaan.  Adapun pakaian lainnya yang lahir dari Barat untuk kebutuhan tertentu atau hiasan tertentu (seperti jas, celana panjang, dan lain-lain,pen.) hal itu tidak bertentangan dengan Islam karena merupakan madaniyah produk dari sains dan teknologi yang boleh diambil. Ini berlaku umum untuk seluruh manusia, bukan milik hadharah tertentu.  Demikian pula halnya dengan bentuk-bentuk madaniyah berupaproduk dari sains dan tekhnologi, seperti peralatan laboratorium, alat-alat kedokteran, mesin-mesin industri, perabot rumah tangga, mebel, alat pertukangan, dan yang lainnya.  Semuanya ini berlaku umum untuk seluruh manusia tidak ada kaitannya dengan hadharah dan ideologi tertentu.
             Sebelum pemaparan ini diakhiri, ada baiknya kita melihat dampak negatif yang dihasilkan hadharah Barat yang terjadi di dunia saat ini.
 
             Dengan melihat sepintas saja, begitu tampak dengan jelas  akibat yang ditimbulkan dari diterapkannya hadharah Barat, yaitu terjadinya keguncangan pada kehidupan manusia dan mereka kehilangan ketenangan dalam hidupnya.  Hal ini terjadi karena hadharah Barat telah membuang agama dari kehidupan dan tidak mengakui aspek kerohanian dalam kehidupan masyarakat, yang tentu saja ini bertentangan dengan fitrah manusia.  Hadharah Barat menggambarkan kehidupan sarat dengan manfaat materi.  Hubungan di antara manusia dilandaskan hanya pada manfaat, tidak ada yang lainnya. 
 
Akhirnya, menghasilkan kesulitan dan kegelisahan pada individu dan masyarakat.  Bagaimana tidak?, selama manfaat dijadikan asas, akan mengakibatkan perselisihan dan baku hantam, serta penggunaan kekuatan dalam memenuhi keinginan-keinginan mereka.  Jiwa penjajah telah menjadi karakter mereka, akhlak dibuat guncang, serta terjadi krisis rohani di tengah kehidupan individu dan masyarakat.  Semua ini memudahkan seseorang untuk berselisih dan bersaing sebagai solusi bagi masalahnya atau mudah melakukan perbuatan kriminal yang menurut logikanya dapat digunakan untuk mengatasi kesulitan dirinya ataupun masyarakat.  Tidak ada upaya untuk kembali pada agama, selain mengakui kerusakan hadharah mereka dan kesulitan yang mereka alami akibat dari banyaknya penyimpangan yang terjadi. 
 
Dalam kondisi ini, mencari kebahagian hakiki tidak ada gunanya.  Mereka kembali memeriksa agama, namun agama yang mana?!  Karena seandainya mereka meneliti sejarah secara objektif, akan ditemukan bahwa hadharah Islam yang selaras dengan fitrah manusia; mengatur perbuatan manusia dengan halal dan haram; memiliki gambaran hidup yang memadukan antara aspek materi dengan rohani; serta adanya pemahaman kebahagiaan yang dicapai individu dan masyarakat itu adalah dengan mendapat ridha Allah Swt.
 
Dengan demikian, hanya Islamlah yang dapat mewujudkan kebahagiaan hakiki bagi individu dan masyarakat; menyelamatkan kehidupan manusia dari kubangan lumpur; serta membawa mereka pada kesejahteraan dan ketenangan.
 
Diskusi
 
Tanya : Apa perbedaan dari kalimat ‘rajul muttahadhar’ dan ‘rajul mutamaddun’?
 
Jawab: Rajul muttahadhar (laki-laki yang berhadharah) maksudnya adalah seorang laki-laki yang memiliki perilaku maju sesuai pandangan hidupnya.  Rajul mutamaddun (laki-laki bermadaniyah) maksudnya adalah seorang laki-laki yang memiliki bentuk-bentuk kemajuan sesuai dengan bentuk-bentukmadaniyah yang umum diketahui di negerinya tanpa ada kaitannya dengan pandangan hidup tertentu.  Orang yang berhadharah terkadang punya madaniyah, namun orang yang punya madaniyah, terkadang punya hadharah dan terkadang tidak.
 
Tanya : Apa manfaat dibedakannya hadharah dan madaniyah dalam realitas kehidupan?
 
Jawab:  Hal tersebut akan memberikan pemahaman yang lurus dan pengetahuan yang benar sejauh mana dipadukan atau dipisahkannya hadharah dan madaniyah bagi kaum Muslim serta umat yang lain.   Selanjutnya, mana yang boleh dan tidak boleh diambil dari bangsa atau umat yang lain.  Inilah tujuan penting yang harus dicapai.
 
Tanya: Bagaimana mungkin, pakaian bisa dipengaruhi hadharah?
 
Jawab: Hadharah dapat mempengaruhi pakaian dalam dua segi, pertama dari bahan pakaian.  Dalam pandangan hadharah Barat, bahan apa pun boleh dijadikan pakaian, baik untuk wanita maupun pria selama mendatangkan manfaat bagi produsen ataupun konsumen.  Sementara itu, hadharah Islam mengharamkan pakaian laki-laki yang terbuat dari sutra dan penggunaan emas, sedangkan untuk wanita kedua barang itu diperbolehkan.  Kedua, dari bentuknya.  Pakaian untuk wanita adalah pakaian panjang dan longgar yang menutup seluruh tubuh wanita, sedangkan untuk pria menutup bagian tubuh pria dari pusar hingga lutut. Itulah yang dikehendaki oleh hadharah Islam.  Islam juga melarang menyamakan pakaian wanita dan pria, serta memerintahkan untuk berhati-hati dari pakaian yang identik dengan kekufuran. 
Adapun hadharah Barat tidak mempertimbangkan semua itu, selama kecantikan, keindahan, dan keuntungan materi dapat dicapai.
 
Tanya: Mungkinkah kita mengatakan bagi semua bentuk madaniyah hasil dari sains dan teknologi, semuanya itu tidak dipengaruhi hadharah?
 
Jawab: Tidak, karena ada pula madaniyah hasil dari sains dan teknologi yang dipengaruhi hadharah, misalnya pakaian.  Pakaian bisa dipengaruhi hadharah ketika dimaksudkan untuk memperlihatkan kecantikan tubuh wanita. 
 
Tanya : Bagaimana dengan pendapat yang mengharamkan hadharah Barat, termasuk mengutip ilmu dan teknologi dari mereka?
 
Jawab: Dalam hal ini penting untuk dibedakan antara hadharah dengan madaniyahHadharah Barat yang merupakan kumpulan dari pemahaman ideologi mereka, secara hukum syara’, tentunya harus ditolak.  Adapun madaniyah terbagi menjadi dua, ada yang dipengaruhi hadharah dan ada pula yang tidak.  Yang dipengaruhi hadharah, tentu harus ditolak, sedangkan yang tidak dipengaruhi hadharah, tetapi merupakan produk dari sains dan tekhnologi, serta berlaku umum bagi seluruh manusia, tidak dikhususkan untuk bangsa tertentu, boleh diambil.
 
Tanya : Apa hubungan hadharah Barat dengan akidah sekuler mereka?
 
Jawab: Selama hadharah adalah kumpulan pemahaman tentang kehidupan, maka akidah sekuler yang ada pada mereka, menjadikan pemahaman tentang kehidupan tidak diambil dari pemahaman agama, tetapi dari akal dan pemikiran manusia yang memutuskan dan mengatur segala sesuatu.  Tentu saja standarnya adalah manfaat.  Demikian pula seluruh asas hadharah umat mana pun, baik Barat atau yang lainnya, menyesuaikan dengan ideologi atau pandangan hidup masing-masing.
 
Tanya:  Apa hubungan antara keimanan kepada Allah Swt., yang tidak lain adalah Akidah Islam, dengan hadharah Islam?
 
Jawab: Hadharah adalah pemahaman tentang kehidupan, pemahaman ini diambil dari akidah yang terdiri dari pemikiran dan hukum.  Ini berarti perbuatan yang dilakukan sesuai dengan perintah dan larangan Allah Swt., serta kehalalan dan keharaman dilandaskan pada akidah.  Dari sini, jelas sudah hubungan antara hadharah dengan akidah, yaitu bagaikan akar dan dahan, hubungannya erat dan tidak bisa dipisahkan.
 
Tanya: Apa yang dimaksud dengan gambaran kehidupan yang ada pada setiap hadharah?
 
Jawab: Maksudnya adalah penafsiran dan penjelasan tentang hakikat kehidupan.  Menurut hadharah Barat, kehidupan ini adalah manfaat.  Hakikatnya setiap perbuatan yang dilakukan manusia dilandaskan kepada manfaat, yang tergambar saat manusia memenuhi kebutuhan hidupnya.  Hadharah Islam menafsirkan kehidupan adalah terpadunya materi dengan roh sehingga semua perbuatan manusia harus memperhatikan kehalalan dan keharaman, bukan sekadar melihat materi semata atau hanya roh saja, melainkan harus menggabungkan keduanya.  Inilah gambaran kehidupan yang maksudnya adalah penafsiran dan penjelasan tentang hakikat kehidupan.
 
Tanya: Mengapa semua perbuatan manusia dikatakan sebagai materi, termasuk juga shalat?
 
Jawab: Shalat terdiri dari sejumlah gerakan dan bacaan, semuanya adalah materi.  Aktivitas ini merupakan pelaksanaan perbuatan yang didasarkan pada perintah Allah, itulah yang dinamakan roh.  Karena itu, shalat dikatakan perbuatan materi (fisik) dan roh.  Namun, hal seperti ini tidak dikhususkan untuk shalat saja, tetapi perbuatan apa pun yang dilakukan dengan mengikuti perintah dan larangan Allah Swt.  Jadi, memang shalat adalah perbuatan fisik yang di dalamnya lebih banyak unsur rohnya bagi manusia karena di dalam shalat, seorang Muslim menghadapkan wajahnya dan berhubungan langsung dengan Allah Swt.
 
Tanya:  Apabila semua perbuatan manusia adalah materi dan tidak dilandaskan kepada perintah Allah dan juga larangan-Nya, maka bagaimana dengan keempat nilai perbuatan manusia?
 
Jawab: Nilai suatu perbuatan adalah tujuan langsung yang hendak dicapai.  Tujuan dari semua perbuatan manusia hanya ada empat.  Yaitu, materi, kemanusiaan, akhlak, dan nilai rohani.  Andai kita sebutkan satu per satu perbuatan manusia, pasti kita dapatkan banyak maksud atau empat nilai ini.   Jika salah satunya dilakukan berdasarkan perintah dan larangan Allah, itu artinya telah dipadukan materi dengan roh.  Lalu, jika tidak, maka perbuatan itu hanya materi semata.
 
Tanya: Bagaimana hadharah Barat memandang kebahagiaan?
 
Jawab: Acap kali hadharah ini memandang bahwa kebahagiaan manusia itu tidak ada kaitannya dengan Pencipta, tetapi kebahagiaan itu milik manusia dan sesuai dengan keinginannya.  Keinginan manusia ini tercapai ketika kebutuhan naluri dan jasmaninya terpenuhi.  Dari sinilah, hadharah ini memandang kebahagiaan manusia tercapai saat terpenuhinya kebutuhan hidup.
 
Tanya: Apabila aktivitas seksual dapat memenuhi tuntutan naluri seks, bagaimana hadharah Islam dan hadharah Barat memandang hal ini?
 
Jawab: Menurut keduanya, pemenuhan kebutuhan naluri apa pun dapat mewujudkan kenikmatan.  Namun, dalam pandangan hadharah  Barat, aktivitas seksual hanya ditujukan untuk kenikmatan semata dan dalam rangka mencapai kebahagiaan, sesuai dengan pemahaman mereka.  Adapun menurut hadharah Islam, aktivitas seksual ditujukan untuk memperoleh keturunan dan memelihara kehormatan diri agar mendapatkan ridha Allah Swt.  Ketika aspek roh dan materi ini berpadu, maka akan diraih keridhaan Allah Swt. yang dapat menciptakan ketenangan hati dan jiwa.  Demikian pula halnya dengan perbuatan yang lain.
 
Tanya : Apa maksudnya pakaian sebagai bentuk madaniyah terkadang menimbulkan pertentangan antara hadharah Islam dengan hadharah Barat?
 
Jawab: Hal ini tampak jelas pada pakaian-pakaian yang berhubungan dengan pemahaman masing-masing.  Seperti adanya perbedaan antara pakaian pria dan wanita dalam pandangan kedua hadharah tersebut.  Pakaian dari Barat, banyak memperlihatkan anggota tubuh, serta sempit membentuk lekuk tubuh.  Sementara itu, pakaian dalam Islam tidak demikian.  Di Barat, ada juga pakaian yang digunakan saat tertentu, misalnya saat gembira atau sedih, sedangkan dalam Islam tidak demikian.  Ini semuanya dipengaruhi oleh pandangan hidup masing-masing sehingga menimbulkan adanya pertentangan.
 
Tanya : Akan tetapi, bagaimana kaitannya dengan pakaian yang berasal dari hadharah Barat untuk kebutuhan tertentu dan hiasan tertentu, namun tidak bertentangan dengan Islam?
Jawab: Apabila terdapat keperluan khusus atau hiasan tertentu yang diakui dalam Islam, seperti pakaian untuk penerbangan atau pakaian kerja pada industri tertentu, atau perhiasan yang cocok dipakai untuk hari raya ‘Id atau pernikahan atau ta’ziyah, maka itu tidak bertentangan dengan Islam dan hadharah Islam, selama kebutuhan atau perhiasan itu diakui oleh syara’.
 
Tanya :  Mengapa hadharah Barat bertentangan dengan fitrah manusia?
 
Jawab: Hadharah Barat dibangun di atas dasar pemisahan agama dari kehidupan, yang akhirnya mereka mengingkari fitrah manusia yang mencakup naluri untuk beragama dan pengaturannya.
 
Tanya :  Mengapa dalam pembahasan ini dibatasi hanya pada perbandingan dua hadharah saja, yaitu Islam dan Barat Kapitalisme, sementara Sosialisme tidak disinggung sedikitpun?
 
Jawab: Hal ini karena hadharah Islamlah yang satu-satunya yang berdiri di atas dasar rohani, yaitu ada penggabungan antara materi dengan roh dalam menggambarkan kehidupan, serta memiliki pemahaman kebahagiaan yang khas. 
           
Sementara itu, dari segi asas, Barat Kapitalisme telah mencampakkan agama, bahkan pada Sosialisme agama itu diingkari keberadaannya.  Gambaran kehidupan pada mereka adalah manfaat materi bagi individu dan masyarakat.  Selain itu, kebahagiaan yang mereka pahami sama sekali tidak berkaitan dengan keinginan untuk memperoleh keridhaan Tuhan, tetapi hanya untuk memenuhi kebutuhan yang ada pada individu ataupun masyarakat. 
Kedua hadharah tersebut, hidup bergelimang dengan nafsu syahwat dan obsesi-obsesi duniawi, baik individu maupun masyarakatnya.  Sementara itu, Islam dengan hadharahnya, menganggap dunia dan keindahannya sebagai sarana menuju akhirat yang kekal kenikmatannya.

 http://10109472.blog.unikom.ac.id/perbandingan-antara.1sv