Pages

Tuesday, May 29, 2012

Demokrasi dalam Pandangan Islam

Adakah demokrasi dalam pandangan Islam? Untuk hal ini, perlu kiranya kita menghilangkan dikotomi Barat sebagai kafir (atau malah lebih superior) dan Islam sebagai yang taat kepada Allah (atau malah lebih inferior). Terkadang, hanya karena permasalahan bahasa, sebuah konsep bisa menjadi rusak atau disalahpahami.
Misalnya, hanya karena kata demokrasi berasal dari Barat dan tidak berbahasa Arab, oleh kalangan tertentu, demokrasi sama sekali bertentangan dengan Islam. Belum lagi terdapat begitu banyak perbedaan konsep tentang satu kata demokrasi. Kita akan melihat demokrasi dari sisi asalnya, Yunani, lalu membandingkannya dengan konsep demokrasi dalam Islam.
Demokrasi di Yunani
Demokrasi sendiri secara literal dipahami sebagai rakyat berkuasa (demos dalam bahasa Yunani berarti rakyat dan kratos/ kratein berarti kekuasaan/ berkuasa). Pengembangan awalnya, demokrasi dikembangkan di Yunani kuno dengan diterapkan pada negara-kota (city-state).
Yang berlaku saat itu adalah demokrasi langsung; sebuah pemerintahan yang mengusung prinsip bahwa hak untuk membuat keputusan politik dijalankan secara langsung oleh seluruh warga negara.Hak tersebut diterapkan berdasarkan pada prosedur mayoritas (yang banyak berarti yang menang).
Menariknya, ketika demokrasi diterapkan, sebenarnya tidak ada demokrasi yang sebenar-benarnya demokrasi. Maksudnya, demokrasi di Yunani kuno hanya berlaku pada warga negara resmi negara-kota; yang jumlahnya sedikit (orang lokal yang memiliki kemerdekaan). Sementara itu, warga negara yang tidak resmi semacam budak belian dan pedagang asing, tidak bisa mengenyam nikmatnya demokrasi.
Mereka tidak berhak menentukan pendapat karena mereka -terutama budak- tidak memiliki hak merdeka. Artinya, ketika demokrasi yang dianggap dari rakyat, untuk rakyat, dan demi rakyat pertama kali ditegakkan di Yunani, saat itu pula demokrasi yang sesungguhnya dilecehkan karena tidak ada persamaan hak semua warga negara; meskipun tentu kita perlu memperhatikan sudut pandang sesuai zaman; bahwa saat itu budak memang tidak dianggap apa-apa sehingga demokrasi versi Yunani tetap saja dianggap demokrasi yang demokratis.
Demokrasi dalam Islam
Jika demokrasi dilihat dari praktiknya di Yunani, demokrasi memang bukan milik Islam atau tidak sesuai dengan Islam. Dalam Islam, konsep umat jauh lebih luas daripada demokrasi versi Yunani. Misalnya, dalam Piagam Madinah yang sering dijadikan tolak ukur demokrasi dalam Islam, umat Islam yang mayoritas akam menjaga umat atau suku lain di Madinah yang membutuhkan naungan perlindungan, termasuk umat Yahudi.
Seluruh umat yang ada di Madinah berhak dan berkewajiban melindungi komunitas Madinah sehingga muncullah istilah bahwa Nabi Muhammad saw telah menciptakan suku super di Madinah yang tidak terikat dalam ikatan semu suku, adat, keluarga, atau dalam tataran tertentu agama, karena umat Madinah tetap menjalankan agama masing-masing.

http://aa.pitoong.com/?p=1791

0 comments:

Post a Comment