Pages

Friday, June 1, 2012

Beberapa Kesalah-pahaman Ummat Kristen tentang Islam

Ka’bah adalah Tuhan Ummat Islam
Pernyataan di atas keliru sekali. Ka’bah itu cuma bangunan sebagai arah ke mana ummat Islam harus menghadap saat shalat. Ini sama ketika kita upacara menghadap Tiang Bendera. Bukan berarti kita menyembah Tiang Bendera sebagai Tuhan, tapi agar barisan teratur rapi.
Kan tidak lucu jika shalat ada yang menghadap ke utara, ada yang ke selatan, ada yang ke timur, dsb. Semua itu diatur dalam Islam agar rapi.
Ada pun Tuhan yang disembah ummat Islam adalah ALLAH dan tidak ada Tuhan selain ALLAH. Allah itu adalah Maha Esa, Maha Pencipta, Maha Kuasa, Berbeda dengan MakhlukNya, Lebih dulu ada sebelum makhlukNya, Kekal dan Tidak Mati, Tidak Terlihat oleh Mata, dan segala sifat Kesucian lainnya.
Untuk tahu siapa Allah, silahkan baca selengkapnya di sini:
Siapakah Allah itu?
Menurut ajaran Islam, Tuhan adalah pencipta segalanya:
“Allah Pencipta langit dan bumi, dan bila Dia berkehendak (untuk menciptakan) sesuatu, maka (cukuplah) Dia hanya mengatakan kepadanya: “Jadilah”. Lalu jadilah ia.” [Al Baqoroh:117]
“Sesungguhnya misal (penciptaan) `Isa di sisi Allah, adalah seperti (penciptaan) Adam. Allah menciptakan Adam dari tanah, kemudian Allah berfirman kepadanya: “Jadilah” (seorang manusia), maka jadilah dia.” [Ali Imran:59]
Tuhan juga telah ada sebelum segala sesuatu ada (awal). Tuhan juga akan tetap ada, ketika yang lain telah musnah (akhir):
“Dialah Yang Awal dan Yang Akhir, Yang Zhahir dan Yang Bathin; dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu.” [Al Hadiid:3]
Baca selengkapnya di sini:
20 Sifat Allah yang wajib dipahami setiap Muslim:
Allah itu Baqo’ (Kekal). Tidak mungkin Allah itu Fana’ (Binasa).
Allah sebagai Tuhan Semesta Alam itu hidup terus menerus. Kekal abadi mengurus makhluk ciptaannya. Jika Tuhan itu Fana’ atau mati, bagaimana nasib ciptaannya seperti manusia?
“Dan bertawakkallah kepada Allah yang hidup (kekal) Yang tidak mati…” [Al Furqon 58]
“Semua yang ada di bumi itu akan binasa. Dan tetap kekal Dzat Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan.” [Ar Rahman:26-27]
Allah itu berbeda dengan makhlukNya (Mukhollafatuhu lil hawaadits). Mustahil Allah itu sama dengan makhlukNya (Mumaatsalaatuhu lil Hawaadits). Kalau sama dengan makhluknya misalnya sama lemahnya dengan manusia, niscaya “Tuhan” itu bisa mati dikeroyok atau disalib oleh manusia. Mustahil jika “Tuhan” itu dilahirkan, menyusui, buang air, tidur, dan sebagainya. Itu adalah manusia. Bukan Tuhan!
Allah itu Maha Besar. Maha Kuasa. Maha Perkasa. Maha Hebat. Dan segala Maha-maha yang bagus lainnya.
“…Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia…” [Asy Syuura:11]
Baca selengkapnya di sini:
Jadi Allah itu bukanlah batu hitam atau pun Ka’bah. Itu cuma kebohongan dari sebagian Pendeta Kristen saja…. Batu Hitam itu cuma ciptaan Allah yang lebih kecil ketimbang bumi dan langit yang juga ciptaan Allah. Ada pun Ka’bah adalah bangunan yang dibuat oleh Nabi Ibrahim yang merupakan ciptaan Allah. Jadi itu bukan Allah.
Allah itu satu:
Jadi KA’BAH ITU BUKAN TUHAN!
Ummat Islam Menyembah Batu Hitam / Hajarul Aswad
Ada lagi ummat Nasrani yang menganggap ummat Islam menyembah Batu Hitam/Hajarul Aswad karena melihat sebagian ummat Islam yang Thawaf mencium Hajarul Aswad. Padahal Batu itu bukan Tuhan. Namanya pun Hajarul Aswad atau Batu Hitam. Sedang Tuhan ummat Islam jelas sekali disebut dalam Al Qur’an dan setiap shalat, yaitu: ALLAH.
Jadi menyedihkan sekali jika kebohongan itu bisa beredar di kalangan kaum Kristen. Kok mau ya dibodohi?
Lihat kebesaran Allah:
“Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa’at di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar. ” [Al Baqarah 255]
Jadi bagaimana mungkin Allah yang Maha Hidup, Kekal, terus mengurus makhlukNya, tidak mengantuk dan tidak tidur, dan singgasananya saja luasnya seluas langit dan bumi disamakan dengan Batu Kecil yang dinamakan Hajarul Aswad?
Seluruh ummat Islam wajib bersaksi bahwa hanya Allah Tuhan yang patut disembah dan tidak ada Tuhan selain Allah:
“Katakanlah: “Hai Ahli Kitab, marilah (berpegang) kepada suatu kalimat (ketetapan) yang tidak ada perselisihan antara kami dan kamu, bahwa tidak kita sembah kecuali Allah dan tidak kita persekutukan Dia dengan sesuatupun dan tidak (pula) sebagian kita menjadikan sebagian yang lain sebagai tuhan selain Allah.” Jika mereka berpaling maka katakanlah kepada mereka: “Saksikanlah, bahwa kami adalah orang-orang yang berserah diri (kepada Allah).” [Ali 'Imran 64]
Allah punya 99 NAMA/GELAR yang baik seperti Ar Rahman (Maha Pengasih) dan Ar Rahman (Maha Penyayang). Silahkan lihat daftar Nama-Nama Allah selengkapnya di sini:
Tapi Batu Hitam/Hajarul Aswad dan juga Ka’bah tidak termasuk dari Nama-Nama Allah. Jadi salah besar jika ada orang yang menganggap Ka’bah atau Batu Hitam sebagai Tuhan ummat Islam.
Sekali lagi Tuhan ummat Islam adalah Allah seperti di sebut di atas. Ini sama halnya dengan Paus Yohannes Paulus yang dulu rajin mencium-cium tanah. Itu tidak berarti dia menyembah Tanah sebagai Tuhannya bukan?
Padahal jika mereka menganggap Yesus sebagai Tuhan, kemudian kita bilang Yesus bukan Tuhan, tentu mereka marah. Atau sebaliknya jika Paulus itu bukan Tuhan, kemudian kita menyebarkan berita bohong kalau orang Kristen menyembah Paulus sebagai Tuhan, mereka akan membantahnya jika memang bukan begitu.
JADI BATU HITAM ITU BUKAN TUHAN!
Orang Islam Suka Kekerasan Perang dan Teroris
Ada sebagian orang Kristen yang berpendapat begitu. Padahal Islam itu damai.
Bahkan Nabi saat dihina dan dilempari tahi unta oleh kaum kafir Quraisy, tidak melawan. Bahkan akhirnya cuma hijrah berpindah ke Madinah.
Namun kaum Kafir terus menyerang ummat Islam. Pertama pada Perang Badar. Kemudian Perang Uhud. Dan terakhir Perang Khandaq. Semua terjadi di dekat kota Madinah yang merupakan tempat kediaman ummat Islam. Ummat Islam hanya membela diri. Saat kaum kafir kalah dan lari, mereka tidak dikejar dan dibantai.
Baru kemudian ummat Islam menaklukkan kota Mekkah pada peristiwa Futuh Mekah. Itu pun nyaris tanpa korban sama sekali. Bahkan pimpinan kaum kafir, Abi Sofyan, justru diampuni dan jadi sahabat Nabi.
Jika kita kaji sejarah, maka kita akan tahu bahwa ummat Islam tidak suka perang. Bahkan justru ummat Islam jadi korban perang yang dilancarkan oleh kaum Kristen Eropa pada Perang Salib 1, 2, 3, dan 4 yang berlangsung dalam waktu 200 tahun.
Penyerbuan orang-orang Eropa (Portugis, Spanyol, Inggris, Belanda, dsb) ke Afrika, Asia, Amerika, dan Australia itu orang2 Kristen yang melakukan dalam rangka 3 G: Gold (Emas), Glory (Kejayaan), dan GOSPEL (KRISTENISASI). Bukan Islam. Oleh karena itulah mayoritas penduduk Amerika, Australia, Filipina, dan juga sebagian Afrika beragama Kristen/Katolik. Jangan ditanya berapa banyak korbannya yang tewas atau diperbudak. Boleh dikata 10% penduduk AS yang berkulit hitam (30 juta) adalah keturunan dari orang yang diperbudak bangsa Eropa. Di Indonesia saja Westerling membantai banyak orang.
Perang Dunia I yang menewaskan 17 juta orang itu bukan orang Islam yang melakukan. Tapi kaum Nasrani di Jerman, Inggris, Perancis, dsb.
Perang Dunia II yang menewaskan 54 juta orang itu bukan orang Islam yang melakukan. Tapi kaum Nasrani di AS, Jerman, Inggris, Perancis, dsb.
Bahkan saat ini ummat Islam di Palestina, Iraq, dan Afghanistan tengah dizalimi oleh Yahudi, AS, dan sekutunya:
Nabi Muhammad Tidak Selamat Karena Ummat Islam Selalu Mendoakan Keselamatan Untuknya
Ini keliru. Ummat Islam memang dianjurkan untuk saling mendoakan termasuk doa keselamatan kepada sesama Muslim baik yang sudah hidup, atau pun yang sudah meninggal dunia.  Ada pun terhadap orang kafir yang masih hidup, kita berdoa agar mereka dapat hidayah sehingga bisa jadi Muslim yang baik.
Nah seandainya kita berdoa kepada teman kita yang akan pergi jauh, “Semoga Allah memberi keselamatan untukmu”, adakah orang itu pasti tidak selamat? Salah bukan kesimpulannya? Bisa jadi karena Allah mendengar doanya maka dia akan selamat. Sebaliknya orang yang sombong yang merasa dia akan selamat, bisa jadi tidak hati-hati dan malah celaka.
Nah dalam shalat kita bukan hanya berdoa agar keselamatan dilimpahkan kepada Nabi Muhammad, tapi juga kepada kita yang sedang shalat dan hamba-hamba Allah yang saleh.
Alhamdulillah Nabi Muhammad selamat di dunia. Beliau meninggal dengan damai. Bukan disalib dan dibunuh seperti Yesus.
Yesus berteriak:
“Eli, Eli, lama sabakhtani?” Artinya: Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku? (Matius 27:46)
Yesus  diolok-olok, diludahi dan dibunuh:
“Kata-Nya : “Sekarang kita pergi ke Yerusalem dan Anak manusia akan diserahkan kepada imam-imam kepala dan ahli-ahli taurat, dan mereka akan menjatuhi Dia hukuman mati. Dan mereka akan menyerahkan Dia kepada bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, (34) dan Ia akan diolok-olok, diludahi, disesah dan dibunuh, dan sesudah tiga hari ia akan bangkit.” (Markus 10:33-34).
Insya Allah di akhirat beliau pun selamat.

0 comments:

Post a Comment