Pages

Friday, June 1, 2012

Ihsan – Mendekatkan Diri Kepada Allah

Dalam hubungan dengan Allah, Ihsan adalah kita beribadah seolah-olah kita melihat Allah atau kita meyakini bahwa Allah melihat kita. Sehingga kita beribadah dengan penuh kekhusyukan melebihi ketika kita menghadap seorang pejabat seperti presiden.
Kepada Allah kita harus berusaha mendekatkan diri dengan berbagai macam ibadah dengan sebaik-baiknya. Ketika shalat, kita harus yakin bahwa kita tengah berhadapan dengan Allah Sang Maha Pencipta. Ketika puasa kita harus ikhlas lillahi ta’ala. Ketika membayar zakat, kita meniatkannya sebagai kewajiban kita kepada Allah. Dan ketika Haji, kita meyakini bahwa kita adalah tamu Allah yang sedang berkunjung ke rumah”Nya.
Jika kita kaji Al Qur’an, maka kita akan mengetahui bahwa Ihsan itu tidak hanya menyangkut hubungan dengan Allah, tapi juga dengan manusia dan juga makhluk lainnya.
Dalam surat Al Baqarah ayat 83 kita diperintahkan berbuat kebaikan (Ihsan) kepada ibu bapa, keluarga, anak-anak yatim dan orang miskin:
“Ingatlah ketika Kami mengambil janji dari Bani Israil: Janganlah kamu menyembah selain Allah, dan berbuat kebaikanlah kepada ibu bapa, kaum kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin, serta ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia, dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. Kemudian kamu tidak memenuhi janji itu, kecuali sebahagian kecil daripada kamu, dan kamu selalu berpaling.” [Al Baqarah:83]
Dalam surat An Nahl ayat 90 Allah juga memerintahkan kita untuk berbuat kebaikan:
“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu berlaku adil dan berbuat kebaikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran. “ [An Nahl:90]
Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik / ihsan:
“Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik” [Al Baqarah:195]
Allah mewajibkan kita berbuat baik terhadap segala sesuatu. Bahkan ketika perang pun kita tidak boleh menyiksa musuh kita dengan niat menyakitinya. Menyembelih binatang pun harus dengan cara yang selembut-lembutnya:
Dari Abu Ya’la Syaddad bin Aus ra, Rasulullah SAW pernah bersabda, “Sesungguhnya Allah mewajibkan kalian berbuat baik terhadap segala sesuatu, maka bila kalian hendak membunuh orang (dalam peperangan ataupun yang lainnya), bunuhlah dengan cara yang baik. Dan bila kamu menyembelih binatang, maka sembelihlah dengan cara yang baik, hendaklah kalian menajamkan pisau dan memperlakukan hewan sembelihan dengan lembut.” (HR Muslim)
Kita diperintahkan untuk mendekatkan diri kepada Allah. Dan kita tidak akan bisa dekat kepada Allah kecuali kita juga harus dekat kepada kaum yang lemah dan berbuat ihsan kepada mereka:
Dekatkan dirimu kepada-Ku (Allah) dengan mendekatkan dirimu kepada kaum lemah dan berbuatlah ihsan kepada mereka. Sesungguhnya kamu memperoleh rezeki dan pertolongan karena dukungan dan bantuan kaum lemah di kalangan kamu. (HR. Muslim)
Seorang yang cuma rajin beribadah kepada Allah seperti shalat, puasa, dan haji, tapi tidak berbuat kebaikan terhadap sesama, maka dia bukanlah orang yang berbuat ihsan. Dia bukan orang yang disukai Allah. Dia juga bukan orang yang dekat dengan Allah.
Bagi orang yang berbuat ihsan (baik), Allah memberi balasan surga dan mereka kekal di dalamnya:
“Bagi orang-orang yang berbuat baik, ada pahala yang terbaik (surga) dan tambahannya. Dan muka mereka tidak ditutupi debu hitam dan tidak (pula) kehinaan. Mereka itulah penghuni surga, mereka kekal di dalamnya.” [Yunus:26]
Semoga kita semua bisa menjadi muhsiniin. Orang-orang yang berbuat ihsan dan disukai Allah.


0 comments:

Post a Comment